Red Bobblehead Bunny

Jumat, 16 November 2012

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP



Makhluk di muka bumi ini sangat banyak dan beraneka ragam. Untuk mempermudah pengenalan dan mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, perlu diadakan pengelompokkan (klasifikasi) makhluk hidup. Ilmu yang mempelajari tata cara pengelompokkan makhluk hidup disebut Taksonomi.
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasi makhluk hidup, contohnya tumbuhan dapat di klasifikasikan berdasarkan manfaat, tempat hidup (habitat) dan ukuran tubuhnya berdasarkan manfaatnya, kita mengenal makanan pangan, tanaman obat, tanaman sandang dan tanaman hias.
Carolus linneus (1707-1778) mengenalkan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan struktur  tubuhnya. Linneus merintis pengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok  besar , yaitu dunia hewan (kingdom animalia) dan yang kedua kingdom tumbuhan (kindom plantae). Dunia tumbuhan terbagi atas beberapa divisi (divito), dunia hewan terbagi atas beberapa (phylum). Divisi dan phylum dibagi menjadi beberapa kelas (classis), dan setiap kelas terdiri dari beberapa  bangsa (ordo), dan setiap bangsa dibagi menjadi beberapa suku (familia). Selanjutnya, setiap suku dibagi menjadi beberap marga (genus), setiap marga terdiri dari beberapa jenis (species), supaya lebih jelas perhatikan skema berikut.
Dapat kita ketahui bahwa tingkat klasifikasi (takson) tertinggi pada dunia hewan adalah filum, sedangkan tingkat takson tertinggi pada dunia tumbhan adalah divisi. Tingkat takson terendah baik untuk hewan maupun tumbuhan adalah species. Makin tinggi takson, makin banyak anggota kelompoknya, dan makin sedikit persamaannya. Sebaliknya, makin rendah tingkat, makin sedikit anggota kelompoknya, dan makin banyak persamaan ciri-cirinya.
System klasifikasi menurut linnaues merupakan system klasifikasi dengan kingdom. System klasifikasi tersebut masih banyak digunakan meskipun ada system klasifikasi baru.
Pada tahun 1969, ahli biologi dari amerika serikat bernama Robert H Whittaker mengusulkan klasifikasi makhluk hidup kedalam lima kingdom, yaitu kingdim monera, kingdom plantae, kingdom animalia, kingdom Protista, kingdom fungi.
1.      Kingdom monera
Kingdom monera memiliki ciri-ciri berupa tubuh terdiri atas satu sel dan dapat membuat makanan sendiri atau menyerap subtract dari luar. Peroses pernapasan berlangsung secara difusi melalui permukaan sel. Organisme yang termasuk kelompok monera antara lai bermacam-macam bakteri dan ganging biru. Contoh ganging biru adalah spirulina sp. Dan macrocystis sp, sedan bakteri adalah bakteri bacillus sp.
2.      Kingdom plantae
Anggota kingdom plantae dapat membuat makanan sendiri, hidupnya menetap, dan memiliki dinding sel yang tebal. Termasuk kelompok ini adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji.
3.      Kingdom animalia
Anggota kingdom animalia memiliki ciri-ciri tidak dapat membuat makanan sendiri, dapat bergerak aktif, serta memiliki inti sel dan mitokondria. Mitokondria adalah organ pernapasan pada sel, organisme yang termasuk kelompok ini, antara lain ikan, cacing katak, ubur-ubur, cumi-cumi, bintang laut, kupu-kupu dll.
4.      Kingdom Protista
Kingdom ini terdiri atas semua makhluk yang tidak termasuk kelompok hewan atau kelompoka tumbuhan, contoh Euglena sp, adalah Protista bersel satu, memmiliki alat gerak berupa bulu cambuk, dapat bergerak aktif, dan berkloroplas, euglena sp, mamapu membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis
5.      Kingdom fungi
Ciri-ciri kingdom fungi adalah tubuh terdiri atas satu selayau banyak sel, serta dapula yang tubuhnya berbentuk benangan dan memiliki inti sel yang jelas. Jamyur atau fungi tidak memiliki kloroplas maka tidak dapat membuat makanan sendiri, makanan diperoleh dengan cara menguraikan zat-zat yang terdapat disekitarnya yang diserap melalui alat serupa akar yang disebut rizoid, contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi, sedangkan yang bersel banyak contoh jamur merang, jamur kuping, jamur patung, jamur kayu.

Rabu, 14 November 2012

Tanaman Obat ( Botani Phanerogamae)


A.    Klasifikasi ilmiah Daun Saga
1.NamaLatin:
AbrusprecatoriusLinn.

2.NamaDaerah:
Saga (Indonesia), Saga telik / manis (Jawa), Thaga (Aceh); Saga areuy, saga leutik (Sunda), Walipopo (Gorontalo), Piling-piling (Bali), Seugeu (Gayo), Ailalu pacar (Ambon); Saga buncik, Saga ketek (Minangkabau), Kaca (Bugis).
3. Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan                :Plantae
Divisi                     :Magnoliophyta
Kelas                     :Magnoliopsida
Ordo                      :Fabales
Famili                    :Fabaceae
Upafamili              :Faboideae
Bangsa                  :Abreae
Genus                    :Abrus
Spesies                  : A. precatorius

B.     Deskripsi
Saga (Abrus precatoris) termasuk jenis tumbuhan perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat pada inang membelit-beli ke arah kiri. Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil. Daun Saga menyerupai daun tamarindus indica dengan bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis (biasa disebut Saga Manis). Saga mempunyai buah polong , panjangnya 2-5 cm,berjumlah tiga sampai enam buah ,berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengkilat dan licin. Biji Saga berbentuk bulat telur,keras panjang 6-7 mm,tebal 4-5 mm,merah bernoda hitam,mengandung zat racun yang disebut abrin, sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pembibitan. Sedang bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam dukungan tandan bunga, bagian bawah berkelamin dua, nagian atas hanya terdiri dari  bunga jantan,kelopak bergerigi pendek, berbulu,hijau, benang sari menyatu pada tabung, tangkai sari 1 cm,putih , kepala sari kuning, tajuk bunga bersayap, berkuku pendek, lebar  1 cm,  pangkal berlekatan pada tabung sari, ungu muda hingga kemerah-merahan. Mempunyai akar tunggang , coklat kotor.

C.    Kandungan Kimia Pada Daun Saga
Daun maupun akar tumbuhan Abrus pracatorius antara lain mengandung protein, vitamin A,B1, B6, C, Kalsium Oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid dan pentosan.


D.    Manfaat Daun Saga dan Cara Penggunaan
1. Amandel
·         Bahan: akar Saga secukupnya, 1 potong kayu manis dan gula batu secukupnya.
·         Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal separonya.
·         Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1 gelas dan pagi, sore.
2. Radang Mata
·         Bahan: 1 genggam daun Saga
·         Cara Membuat: daun Saga digiling halus, kemudian direbus dengan 2 gelas air untuk diambil uapnya.
·         Cara menggunakan : uap air daun saga tersebut dipakai untuk obat tetes mata.
3. Sariawan
·         Bahan: daun Saga secukupnya;
·         Cara Membuat: daun saga yang masih baru dipetik dijemur beberapa menit agar agak layu.
·         Cara menggunakan: dikunyah-kunyah sampai halus sambil untuk kumur.

PROTISTA


  • ·         Ciri-ciri umum Protista meliputi:
-          Bersifat eukariot, yaitu inti diselubungi oleh membran inti serta organel nya dikelilingi membran.
-          Respirasi secara aerob
-          Sebagian bersifat uniselular, beberapa berbentuk koloni. Ada juga yang multi selular, terdiri dari banyak sel.
-          Ada yang bereproduksi secara seksual dan aseksual.
-          Sebagian protista hidup bebas, ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain. Kebanyakan hidup diperairan, yaitu air laut atau diperairan tawar seperti kolam, danau, sungai, dll.
Protista secara umum, menurut cara memperoleh makanannya dibagi kedalam dua bagian yaitu:
a.      Fototrof, yaitu dapat membuat senyawa organik kompleks dalam molekul anorganik sederhana menggunakan energi cahaya, misalnya Colophyta dan Phaeophyta.
b.      Heteotrof, yaitu tidak dapat mengubah molekul organik menjadi organik sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya dengan memakan organisme lain, misalnya Rhizopoda dan Oomycota
Protista merupakan organisme Eukariot uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Berdasarkan kemiripannya Protista dapat digolongkan; Protista yang meyerupai tumbuhan (Alga), Protista yang menyerupai hewan (Protozoa), Protista yang menyerupai jamur.
·         Ciri-ciri Protista meliputi:
1.  Protista yang meyerupai tumbuhan
a.     Filum Euglenophyta
b.    Filum Pyrophyta
c.    Filum Chrysophyta
2.  Protista yang menyerupai hewan
a.    Filum Rhizophoda : Alat gerak berupa kaki semu atau Psedopodium
Filum ini beranggotakan semua organisme yang menggunakan kaki semu sebagai alat geraknya. Contoh yang paling terkenal adalah Amoeba. Contoh lain yaitu  Entamoeba coli dan Entamoeba gingivalis.
b.    Filum Flagellata : Alat gerak berupa kaki cambuk atau Flagel.
Menurut para ahli, flagellata dibagi menjadi dua kelompok yaitu : Flagellata yang menyerupai hewan (Zooflagellata) dan Flagellata yang menyerupai tumbuhan (Fitoflagellata). Filum Flagellata yang paling terkenal adalah Euglena.
Beberapa contoh lain Flagellata yang menyebabkan penyakit
a).Giardia lambia - Giardiasis (penyakit pada usus)
b).Trichomonasis vaginalis – Trikomoniasis vagina (penyakit pada wanita)
c).Leishmania donovani – penyakit pada anjing.
d).Trypanosoma gambiense – penyakit tidur dengan bantuan inang perantara T. gambiense lalat Glossina palpalis.
c.    Filum Ciliata : Alat gerak berupa rambut getar atau silia
Filum ini umumnya memiliki siri khusus yaitu memiliki silia (cilia) atau rambut getar pada permukaan tubuhnya atau pun hanya sebagian permukaan tubuh. Contoh yang paling terkenal dari filum ini adalah Paramaecium. Anggota ciliata biasanya hidup bebas dan merupakan parasit pada organisme lain. Contohnya Ciliata yang hidup bebas Stentor, Vorticella, dan Didinium. Contoh Ciliata yang hidup sebagai parasit pada organisme lain diantaranya : Basidium coli.
d.   Filum Sporozoa : tidak memiliki alat gerak
Anggota filum ini memiliki ciri tidak memiliki alat gerak untuk pergerakannya. Ciri lainnya dalah dapat membentuk spora. Contoh dari Sporozoa adalah Plasmodium dan Toxoplasma.
1). Plamudium merupakan penyebab malaria : Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, plasmodium falciparum.
3.  Protista yang menyerupai jamur
a.       Filum Mixomycota (Jamur Lendir)
b.      Filum Oomycota (Jamur Air)           
  • ·         Peranan protista secara umum bagi manusia meliputi:
1.    Peranan yang menguntungkan
2.    Peranan yang merugikan