Judul
Praktikum :
Mengetahui Faktor Yang
Mempengaruhi Kerja Enzim
Tanggal
Praktikum :
Selasa, 04 Desember 2012
Tujuan
Praktikum : Mengetahui
dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim,
baik mempercepat maupun memperlambat kerja enzim itu sendiri.
A.
PENDAHULUAN
Enzim
adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai
katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis reaksi) dalam suatu
reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat
yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi
karena enzim menurunkan energy pengaktifan yang dengan sendirinya akan
mempermudah terjadinya reaksi. [1]
Suatu
enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan inilah
cirri dari suatu enzim. Kekhasan terhadap suatu reaksi disebut kekhasan reaksi.
Suatu asam amino tertentu sebagai substrat dapat mengalami berbagai reaksi
dengan berbagai enzim. Karena adanya kekhasan maka suatu enzim dapat digunakan
untuk memisahkan komponen D dan L pada suatu campuran rasemik. [2]
1.
Ciri-ciri Enzim
Ciri-ciri enzim yaitu sebagai
berikut:
a. Enzim terbina daripada protein yang
dihasilkan oleh sel hidup.
b. Tindakan enzim spesifik. Setiap
jenis enzim hanya bertindak balas dengan substrat tertentu saja. Contoh: enzim
sukrase hanya boleh berindak balas dengan sukrosa tetapi tidak boleh bertindak
balas dengan maltosa walaupun kedua-duanya adalah gula.
c. Tindak balas enzim boleh berbalik.
Arah tindak balas bergantung kepada jumlah substrat dan hasil yang ada. Tindak
balas penguraian lemak akan berlaku dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri
sehingga keseimbangan tercapai antara kedua-dua substrat.
d. Enzim diperlukan dalam kuantitas
yang kecil. Sedikit enzim akan memangkinkan satu bilangan besar tindak balas
biokimia yang sama.
e. Enzim tidak boleh dimusnahkan
selepas tindak balas biokimia selesai. Oleh itu, enzim boleh digunakan berulang
kali.
f. Cara kerja enzim ada dua yaitu:
model kunci gembok, enzim dimisalkan sebagai sebuah gembok karena memiliki
sebuah bagian kesil yang dapat berikatan dengan substrat. Bagian tersebut
disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan
secara pas dengan sisi aktif enzim.
Induksi pas, pada model ini, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk
sesuai dengan berntuk substrat. [3]
Enzim
adalah sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai
reaksi kimia dalam system biologic. Sintesis enzim terjadi didalam sel dan
sebagian besar enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa merusak fungsinya. [4]
2.
Sifat-sifat
Enzim
Adapun
sifat-sifat dari enzim antara lain :
a. Enzim bersifat koloid, luas
permukaan besar, bersifat hidrofil.
b. Dapat bereaksi dengan senyawa asam
atau basa, kation maupun anion.
c. Enzim sangat peka terhadap
factor-faktor yang menyebabkan denaturasi protein.
d. Enzim dapat dipacu maupun dihambat
aktivitasnya.
e. Enzim merupakan biokatalisator.
f. Enzim tidak ikut terlibat dalam
reaksi, struktur enzim tetap baik.
g. Enzim bermolekul besar.
h. Enzim bersifat khas atau spesifik.[5]
3.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kerja Enzim
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kerja enzim:
a. Temperatur, karena enzim tersusun
dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang
tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah
30-40oC. Kebanyakan enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun
sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal
kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun
rusak di atas suhu 50oC.
b. Perubahan pH, karena dapat mempengaruhi perubahan asam amino
kunci pada saat sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif bergabung
dengan substratnya. pH enzim optimum berbeda-beda tergantung jenis enzimnya.
c. Konsentrasi enzim dan substrat, perbandingan jumlah antara
enzim dan substrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat
terlalu banyak reaksi akan berjalan lambat dan bahkan ada substrat yang
terkatalisasi. Semakin banyak enzim maka reaksi akan semakin cepat.
d. Inhibitor enzim, merupakan
penghambat kerja enzim. Jika inhibitor ditambahkan ke dalam campuran enzim dan
substrat, kecepatan reaksi akan turun. Cara kerja inhibitor ini adalah
berikatan dengan enzim membentuk kompleks enzim-inhibitor yang masih mampu atau
tidak mampu berikatan dengan substrat. Inhibitor enzim ada dua, yaitu:
1)
Inhibitor
kompetitif di mana zat penghambatnya mempunyai struktur yang mirip dengan
struktur substrat. Dengan demikian baik substrat maupun zat penghambat
berkompetisi atau bersaing untuk bergabung dengan sisia aktif enzim.
2)
Inhibitor
nonkompetitif di mana substrat sudah tidak dapat berikatan dengan kompleks
enzim inhibitor, karena sisi aktif enzim berubah.[6]
Enzim
katalase merupakan jenis enzim yang mampu memecah ikatan karbon dan ikatan
karbon-nitrogen. Enzim katalase baik yang berada pada tubuh manusia maupun
tumbuhan sama-sama mengandung protensi dan berfungsi memecah ikatan karbon.
Didalam tanaman enzim katalase dihasilkan di peroksisom sehingga isolasi enzim
katalase pada tanaman banyak dilakukan dengan mengambil bagian batang dan daun
, khususnya pada sel-sel batang atau daun yang telah dewasa dan memiliki
peroksisom.[7]
B.
ALAT DAN BAHAN
Alat
|
Bahan
|
Rak
tabung reaksi
|
H2O2
|
Pembakar
spirtus
|
Air
|
Penjepit
tabung reaksi
|
Hati
sapi
|
Tabung
reaksi 8 buah
|
Kentang
|
Gelas
kimia
|
|
Pipet
tetes
|
|
Isi tabung
|
H2O2: Air
|
Tinggi awal (cm)
|
Tinggi akhir (cm) (setelah 5 menit)
|
Gambar awal
|
Gambar akhir
|
Hati
1
|
6:0
|
4,5 cm
|
5,2 cm
|
|
|
Hati
2
|
4:2
|
4,5 cm
|
5,2 cm
|
||
Hati
3
|
3:3
|
4,5 cm
|
4,9 cm
|
||
Hati
4
|
2:4
|
4,5 cm
|
4,8 cm
|
||
Hati
5
|
0:6
|
4,5 cm
|
5 cm
|
||
Kentang
|
6:0
|
4,5 cm
|
5,3 cm
|
||
Hati
rebus
|
6:0
|
4,5 cm
|
5,4 cm
|
||
Kentang
rebus
|
6:0
|
4,5 cm
|
5 cm
|
D. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang dilakukan, dapat
terlihat bahwa pada tabung 1 dan 2 yang berisi hati sapi mentah ketinggian
akhirnya 5,2 cm. dalam hal ini berarti ketinggian meningkat sekitar 0,7 cm.
pada tabung ke 3 ketinggian akhirnya mencapai 4,9 cm, ketinggian meningkat
sekitar 0,4 cm. pada tabung ke 4 , menghasilkan ketinggian akhir 4,8 cm,
ketinggian mengalami peningkatan sekitar 0,3 cm. tabung ke 5 memiliki
ketinggian akhir 5 cm, itu berarti ketinggian mengalami peningkatan sekitar 0,5
cm. pada tabung ke 6, yang berisi kentang mentah, memiliki ketinggian akhir 5,3
cm, dengan peningkatan ketinggian mencapai 0,8 cm.
Pada hati sapi yang direbus,
memiliki ketinggian akhir 5,4 cm, ketinggian mengalami peningkatan sekitar 0,9
cm. sedangkan pada kentang rebus memiliki ketinggian 5 cm, dengan peningkatan
ketinggian 0,5 cm.
Jadi ketinggian paling besar
diperoleh larutan yang terkandung hati sapi yang direbus dengan peningkatan
ketinggian mencapai 0,9 cm. semakin tinggi konsentrasi substrat maka akan
menyebabkan terhambatnya proses kerja enzim yang terkandung.
E.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan,
dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi substratnya maka
semakin lambat proses kerja enzimnya, begitupun sebaliknya, jika kadar
konsentrasi substratnya rendah maka reaksi kerja enzim semakin cepat, jadi
dalam hal ini, faktor yang mempengaruhi kerja enzimnya adalah konsentrasi
substratnya.
DAFTAR PUSTAKA
·
Anna Poedjiadi dan F.M. Titin
Supriyanti. 2005. Dasar-dasar Biokimia.
Bandung : UI Press.
·
Mohammad Sadikin, dkk,. Biokimia Eksperimen Laboratorium.
Jakarta : Widya Medika.
·
Tim Pengajar. 2012. Panduan Praktikum Biokimia. Bandung: UIN SGD Bandung.
·
http://sherest.blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum-enzim.html/diakses/2012-12-20
[1]
Tim Pengajar. 2012. Hal 28
[2]
Anna Poedjiadi. 2005. Hal 142
[3] http://sherest.blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum-enzim.html
[4]
Sadikin. 2001. Hal 101.
[5]
Tim Pengajar. 2012. Hal 28
[6] http://sherest.blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum-enzim.html
[7]
http://annehira.com/enzim-katalase.html