Red Bobblehead Bunny

Selasa, 18 Juni 2013

BIOKIMIA


Judul Praktikum          : Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim
Tanggal Praktikum      : Selasa, 04 Desember 2012
Tujuan Praktikum        : Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas   enzim, baik mempercepat maupun memperlambat kerja enzim itu sendiri.
A.       PENDAHULUAN
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis reaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energy pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. [1]
Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan inilah cirri dari suatu enzim. Kekhasan terhadap suatu reaksi disebut kekhasan reaksi. Suatu asam amino tertentu sebagai substrat dapat mengalami berbagai reaksi dengan berbagai enzim. Karena adanya kekhasan maka suatu enzim dapat digunakan untuk memisahkan komponen D dan L pada suatu campuran rasemik. [2]
1.        Ciri-ciri Enzim
Ciri-ciri enzim yaitu sebagai berikut:
a.       Enzim terbina daripada protein yang dihasilkan oleh sel hidup.
b.      Tindakan enzim spesifik. Setiap jenis enzim hanya bertindak balas dengan substrat tertentu saja. Contoh: enzim sukrase hanya boleh berindak balas dengan sukrosa tetapi tidak boleh bertindak balas dengan maltosa walaupun kedua-duanya adalah gula.
c.       Tindak balas enzim boleh berbalik. Arah tindak balas bergantung kepada jumlah substrat dan hasil yang ada. Tindak balas penguraian lemak akan berlaku dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri sehingga keseimbangan tercapai antara kedua-dua substrat.
d.      Enzim diperlukan dalam kuantitas yang kecil. Sedikit enzim akan memangkinkan satu bilangan besar tindak balas biokimia yang sama.
e.       Enzim tidak boleh dimusnahkan selepas tindak balas biokimia selesai. Oleh itu, enzim boleh digunakan berulang kali.
f.       Cara kerja enzim ada dua yaitu: model kunci gembok, enzim dimisalkan sebagai sebuah gembok karena memiliki sebuah bagian kesil yang dapat berikatan dengan substrat. Bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim.  Induksi pas, pada model ini, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan berntuk substrat. [3]
Description: C:\Users\TARGET\Downloads\enzim1.jpg
Enzim adalah sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai reaksi kimia dalam system biologic. Sintesis enzim terjadi didalam sel dan sebagian besar enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa merusak fungsinya. [4]
2.        Sifat-sifat Enzim
Adapun sifat-sifat dari enzim antara lain :
a.       Enzim bersifat koloid, luas permukaan besar, bersifat hidrofil.
b.      Dapat bereaksi dengan senyawa asam atau basa, kation maupun anion.
c.       Enzim sangat peka terhadap factor-faktor yang menyebabkan denaturasi protein.
d.      Enzim dapat dipacu maupun dihambat aktivitasnya.
e.       Enzim merupakan biokatalisator.
f.       Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi, struktur enzim tetap baik.
g.      Enzim bermolekul besar.
h.      Enzim bersifat khas atau spesifik.[5]
3.        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
a.       Temperatur, karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30-40oC. Kebanyakan enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak di atas suhu 50oC.
b.       Perubahan pH, karena dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada saat sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif bergabung dengan substratnya. pH enzim optimum berbeda-beda tergantung jenis enzimnya.
c.        Konsentrasi enzim dan substrat, perbandingan jumlah antara enzim dan substrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak reaksi akan berjalan lambat dan bahkan ada substrat yang terkatalisasi. Semakin banyak enzim maka reaksi akan semakin cepat.
d.      Inhibitor enzim, merupakan penghambat kerja enzim. Jika inhibitor ditambahkan ke dalam campuran enzim dan substrat, kecepatan reaksi akan turun. Cara kerja inhibitor ini adalah berikatan dengan enzim membentuk kompleks enzim-inhibitor yang masih mampu atau tidak mampu berikatan dengan substrat. Inhibitor enzim ada dua, yaitu:
1)        Inhibitor kompetitif di mana zat penghambatnya mempunyai struktur yang mirip dengan struktur substrat. Dengan demikian baik substrat maupun zat penghambat berkompetisi atau bersaing untuk bergabung dengan sisia aktif enzim.
2)        Inhibitor nonkompetitif di mana substrat sudah tidak dapat berikatan dengan kompleks enzim inhibitor, karena sisi aktif enzim berubah.[6]
Enzim katalase merupakan jenis enzim yang mampu memecah ikatan karbon dan ikatan karbon-nitrogen. Enzim katalase baik yang berada pada tubuh manusia maupun tumbuhan sama-sama mengandung protensi dan berfungsi memecah ikatan karbon. Didalam tanaman enzim katalase dihasilkan di peroksisom sehingga isolasi enzim katalase pada tanaman banyak dilakukan dengan mengambil bagian batang dan daun , khususnya pada sel-sel batang atau daun yang telah dewasa dan memiliki peroksisom.[7]
B.       ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
Rak tabung reaksi
H2O2
Pembakar spirtus
Air
Penjepit tabung reaksi
Hati sapi
Tabung reaksi 8 buah
Kentang
Gelas kimia

Pipet tetes


C. HASIL PENGAMATAN
Isi tabung
H2O2: Air
Tinggi awal (cm)
Tinggi akhir (cm) (setelah 5 menit)
Gambar awal
Gambar akhir
Hati 1
6:0
4,5 cm
5,2 cm
Description: G:\hati sapi\PC042025.JPG
Description: G:\hati sapi\PC042035.JPGDescription: G:\hati sapi\PC042036.JPG
Hati 2
4:2
4,5 cm
5,2 cm
Hati 3
3:3
4,5 cm
4,9 cm
Hati 4
2:4
4,5 cm
4,8 cm
Hati 5
0:6
4,5 cm
5 cm
Kentang
6:0
4,5 cm
5,3 cm
Hati rebus
6:0
4,5 cm
5,4 cm
Kentang rebus
6:0
4,5 cm
5 cm

D.       PEMBAHASAN
Dari percobaan yang dilakukan, dapat terlihat bahwa pada tabung 1 dan 2 yang berisi hati sapi mentah ketinggian akhirnya 5,2 cm. dalam hal ini berarti ketinggian meningkat sekitar 0,7 cm. pada tabung ke 3 ketinggian akhirnya mencapai 4,9 cm, ketinggian meningkat sekitar 0,4 cm. pada tabung ke 4 , menghasilkan ketinggian akhir 4,8 cm, ketinggian mengalami peningkatan sekitar 0,3 cm. tabung ke 5 memiliki ketinggian akhir 5 cm, itu berarti ketinggian mengalami peningkatan sekitar 0,5 cm. pada tabung ke 6, yang berisi kentang mentah, memiliki ketinggian akhir 5,3 cm, dengan peningkatan ketinggian mencapai 0,8 cm.
Pada hati sapi yang direbus, memiliki ketinggian akhir 5,4 cm, ketinggian mengalami peningkatan sekitar 0,9 cm. sedangkan pada kentang rebus memiliki ketinggian 5 cm, dengan peningkatan ketinggian 0,5 cm.
Jadi ketinggian paling besar diperoleh larutan yang terkandung hati sapi yang direbus dengan peningkatan ketinggian mencapai 0,9 cm. semakin tinggi konsentrasi substrat maka akan menyebabkan terhambatnya proses kerja enzim yang terkandung. 

E.        KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi substratnya maka semakin lambat proses kerja enzimnya, begitupun sebaliknya, jika kadar konsentrasi substratnya rendah maka reaksi kerja enzim semakin cepat, jadi dalam hal ini, faktor yang mempengaruhi kerja enzimnya adalah konsentrasi substratnya.

DAFTAR PUSTAKA

·         Anna Poedjiadi dan F.M. Titin Supriyanti. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Bandung : UI Press.
·         Mohammad Sadikin, dkk,. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Jakarta : Widya Medika.
·         Tim Pengajar. 2012. Panduan Praktikum Biokimia. Bandung: UIN SGD Bandung.
·         http://sherest.blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum-enzim.html/diakses/2012-12-20


[1] Tim Pengajar. 2012. Hal 28
[2] Anna Poedjiadi. 2005. Hal 142
[3] http://sherest.blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum-enzim.html
[4] Sadikin. 2001. Hal 101.
[5] Tim Pengajar. 2012. Hal 28
[6] http://sherest.blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum-enzim.html
[7] http://annehira.com/enzim-katalase.html