MINERAL
A. Pengertian
Mineral
Mineral adalah suatu senyawa alami dan salah satu
bahan dasar yang memegang peranan penting bagi
tubuh, dalam tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan. Selain itu, mineral juga
berperan dalam berbagai tahap metabolisme dalam tubuh , terutama sebagai kofaktor
dalam aktivitas- aktivitas enzim. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
. keseimbangan ion mineral di dalam cairan tubuh, diperlukan untuk mengatur
kerja enzim, pemeliharaan asam dan basa, membantu transfer ikatan-ikatan
penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap
rangsang. Mineral berbentuk unsur-unsur yang sederhana dan merupakan zat gizi
anorganik.
B.
Ketersediaan Biologik Mineral
Ketersediaan biologik adalah tingkatan zat gizi yang
dikonsumsi dan dapat diadsorpsi atau diserap oleh tubuh. Adapun factor-faktor
yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral adalah sebagai berikut.
1. Interaksi
Mineral dengan Mineral
Mineral yang memiliki berat molekul dan
jumlah muatan yang sama dan bersaing satu sama lain untuk diadsorpsi. Seperti
magnesium (Mg), besi (Fe), dan tembaga (Cu) yang mempunyai valensi +2. Jika
terlalu banyak mengkonsumsi kalsium maka akan menghambat absorpsi besi
sedangkan apabila terlalu banyak mengkonsumsi seng akan menghambat absopsi
tembaga.
2. Interaksi Vitamin dengan Mineral
Vitamin C jika
dikonsumsi secara bersamaan akan meningkatkan absorpsi besi.sedangkan vitamin D
kalsiterol akan meningkatkan absorpsi kalsium. Banyak vitamin pasti akan
membutuhkan mineral untuk melakukan peranannya dalam proses metabolisme.
Misalnya koenzim timin membutuhkan magnesium agar berfungsi secara efisien.
3. Interaksi Serat dengan Mineral
Asam Fitat dalam serat kacang-kacangan dan
serealia serta asam oksalat dalam bayam membantu mengikat mineral-mineral
tertentu sehingga tidak dapat diserap. Suatu makanan yang tinggi akan serat
akan menghambat absorpsi kalsium, zat besi, seng dan magnesium.
C.
Sumber
Mineral
Untuk
mendapatkan mineral, sumber yang paling baik adalah makanan hewani. Hewan
memperoleh mineral dari tumbuh-tumbuhan dan menumpuk didalam jaringan tubuh. Mineral
yang berasal dari makanan hewani memiliki ketersediaan organic lebih tinggi
daripada makanan nabati.
D.
Macam –
macam Mineral
1.
Mineral
Makro
Adapun
yang termasuk kedalam mineral makro adalah Natrium, klorida, Kalium, Fosfor,
Magnesium,dan Sulfur.
a.
Natrium
dan Klorida
Natrium dan Klorida itu sangat berhubungan
erat sebagai bahan makanan maupun fungsinya dalam tubuh. Kadar Natrium dalam
tubuh adalah 2%. Dalam tubuh, Natrium bergabung dengan Klorida dan membentuk
garam meja yaitu natrium klorida.
Pada tubuh manusia mengandung kira-kira 82 gr
klorida, dan sebagian besar ion-ion ekstraseluler.
Jika kekurangan natrium , akan menyebabkan
penyakit diare karena cairan yang ada dalam usus banyak mengandung natrium.
Apabila kelebihan natrium , akan menyebabkan hipertensi atau tekanan darah
tinggi.
b.
Kalium
Orang dewasa mengandung kalium sekitar 250 gr
dua kali lebih banyak dari natrium (110 gr). Kalium bersama-sama dengan klorida
berfungsi untuk membantu menjaga tekanan osmotic dan keseimbangan asam basa.
Kalium juga berfungsi untuk mengaktivasi reaksi enzim. Adapun sumber kalium utama adalah bekatul,
khamir, coklat dan kopi.
c.
Fosfor
Fosfor adalah mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat
badan. Fungsi fosfor yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi, dan penyimpanan
serta pengeluaran energy. Sumber utama untuk fosfor adalah bahan makanan dengan
kadar protein yang tinggi seperti, unggas, daging, ikan dan telur.
d.
Magnesium
Magnesium merupakan aktivator enzim peptidase
dan enzim lain yang kerjanya memecah dan memindahkan gugus fosfat. Kekurangan
magnesium akan menyebabkan hypomagnesema.
e.
Sulfur
Sulfur merupakan salah satu bagian dari
zat-zat esensial seperti vitamin dll. Sulfur sebagian besar di ekskresi melalui
urin sebagai in bebas.
2.
Mineral
Mikro
Adapun yang termasuk kedalam mineral mikro
adalah sebagai berikut.
a.
Besi
(Fe)
Besi adalah suatau mineral mikro yang
kandungannya sangat kecil yaitu 35 mg per kg berat badan wanita atau 50 mg per
kg berat badan pria. Besi dalam makanan
itu berbentuk besi-hem . besi juga terdapat disel-sel otot. Kekurangan besi
dapat menyebabkan anemia gizi.
b.
Iodium
Jumlah iodium dalam tubuh kira-kira antara
9-10 mg. Fungsi iodium adalah sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar
tiroid. Kekurangan iodium dapat
menyebabkan penyakit gondokkarena kadar tiroksin menjadi lebih rendah. Penyakit
lain yang disebabkan karena kekurangan iodium adalah kreatinisme.
c.
Mangan
Sumber makanan yang mengandung mangan adalah
teh kering , kopi instan, tepung coklat sambel pecel.
d.
Tembaga
Tembaga befungsi dalam beberapa kegiatan
enzim pernapasan sebagai kofaktor bagi ensim tirosinase dan sitokhrom. Pada orang dewasa, tembaga dibutuhkan Kurang
lebih 2 mg per hari dan pada diet umumnya dibutuhkan sekitar 2,5-5,0 mg per
hari. Pada bayi dan anak-anak sekitar 0,005-0,1 mg per kg berat badan per hari.
e.
Zink
Tubuh membutuhkan zink sekitar 2 gr. Zink
terkandung terutama pada rambut, tulang, mata, dan kelenjar alat kelamin pria.
Zink terdapat dalam berbagai pangan, namun yang merupakan sumber utama zink
adalah daging, unggas, ikan laut, telur, susu, keju, serta pecel.
f.
Kobalt
Kobalt adalah bagian dari molekul vitamin
B12. Vitamin ini penting untuk maturasi sel-sel darah merah dan untuk menjaga
normalitas kerja semua sel. Keperluan
kobalt pada manusia belum ditentukan.
g.
Fluor
Fluor berfungsi dalam mineralisasi tulang dan
pengerasan email gigi. Sumber fluor adalah terdapat dalam tanah, air,
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dalam tubuh manusia, fluor ini berjumlah sangat
sedikit, namun peranannya sangat penting. Jika tubuh kekurangan fluor, maka
akan menyebabkan kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua. Sedangkan
apabila kelebihan fluor akan menyebabkan keracunan.
h.
Kromium
dan Selenium
Kromium berperan dalam glucose tolerance
(waktu yang dipelukan gula dalam darah untuk kembali pada kadar normal bila
manusia yang puasa mengkonsumsi gula).
Adapun fungsi selenium adalah melindungi membran sel dari kerusakan
oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hydrogen pada akhir rantai
metabolisme. Sumber utama selenium yaitu
makanan laut, hati dan ginjal, daging, unggas.
DAFTAR PUSTAKA
·
Almatsier,
Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
·
David
S, Page.1981. Prinsip-Prinsip Biokimia.
Jakarta : Erlangga.
·
Marsetyo.
1991. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka
Cipta.
·
Poedjiadi,
Anna. 2005. Dasar-Dasar Biokimia.
Jakarta : UI Press.
·
Soemantri,
A.G. 1995. Hubungan Anemia Kekurangan Zat
Besi dengan Konsentrasi dan Prestasi Belajar. Semarang ; UNDIP Press.
·
Winarno,
F.G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.