Red Bobblehead Bunny

Selasa, 23 Juli 2013



MINERAL
   A. Pengertian Mineral
Mineral adalah suatu senyawa alami dan salah satu bahan dasar yang memegang peranan penting bagi  tubuh, dalam tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.  Selain itu, mineral juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme dalam tubuh , terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas- aktivitas enzim. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui . keseimbangan ion mineral di dalam cairan tubuh, diperlukan untuk mengatur kerja enzim, pemeliharaan asam dan basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsang. Mineral berbentuk unsur-unsur yang sederhana dan merupakan zat gizi anorganik.
B.     Ketersediaan Biologik Mineral
Ketersediaan biologik adalah tingkatan zat gizi yang dikonsumsi dan dapat diadsorpsi atau diserap oleh tubuh. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologik mineral adalah sebagai berikut.
1.      Interaksi Mineral dengan Mineral
Mineral yang memiliki berat molekul dan jumlah muatan yang sama dan bersaing satu sama lain untuk diadsorpsi. Seperti magnesium (Mg), besi (Fe), dan tembaga (Cu) yang mempunyai valensi +2. Jika terlalu banyak mengkonsumsi kalsium maka akan menghambat absorpsi besi sedangkan apabila terlalu banyak mengkonsumsi seng akan menghambat absopsi tembaga.
2.      Interaksi Vitamin  dengan Mineral
Vitamin C jika dikonsumsi secara bersamaan akan meningkatkan absorpsi besi.sedangkan vitamin D kalsiterol akan meningkatkan absorpsi kalsium. Banyak vitamin pasti akan membutuhkan mineral untuk melakukan peranannya dalam proses metabolisme. Misalnya koenzim timin membutuhkan magnesium agar berfungsi secara efisien.
3.      Interaksi Serat dengan Mineral
Asam Fitat dalam serat kacang-kacangan dan serealia serta asam oksalat dalam bayam membantu mengikat mineral-mineral tertentu sehingga tidak dapat diserap. Suatu makanan yang tinggi akan serat akan menghambat absorpsi kalsium, zat besi, seng dan magnesium.
C.     Sumber Mineral
Untuk mendapatkan mineral, sumber yang paling baik adalah makanan hewani. Hewan memperoleh mineral dari tumbuh-tumbuhan dan menumpuk didalam jaringan tubuh. Mineral yang berasal dari makanan hewani memiliki ketersediaan organic lebih tinggi daripada makanan nabati.
D.    Macam – macam Mineral
1.      Mineral Makro
Adapun yang termasuk kedalam mineral makro adalah Natrium, klorida, Kalium, Fosfor, Magnesium,dan Sulfur.
a.       Natrium dan Klorida
Natrium dan Klorida itu sangat berhubungan erat sebagai bahan makanan maupun fungsinya dalam tubuh. Kadar Natrium dalam tubuh adalah 2%. Dalam tubuh, Natrium bergabung dengan Klorida dan membentuk garam meja yaitu natrium klorida.
Pada tubuh manusia mengandung kira-kira 82 gr klorida, dan sebagian besar ion-ion ekstraseluler.
Jika kekurangan natrium , akan menyebabkan penyakit diare karena cairan yang ada dalam usus banyak mengandung natrium. Apabila kelebihan natrium , akan menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
b.      Kalium
Orang dewasa mengandung kalium sekitar 250 gr dua kali lebih banyak dari natrium (110 gr). Kalium bersama-sama dengan klorida berfungsi untuk membantu menjaga tekanan osmotic dan keseimbangan asam basa. Kalium juga berfungsi untuk mengaktivasi reaksi enzim.  Adapun sumber kalium utama adalah bekatul, khamir, coklat dan kopi.
c.       Fosfor
Fosfor adalah mineral kedua  terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Fungsi fosfor yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi, dan penyimpanan serta pengeluaran energy. Sumber utama untuk fosfor adalah bahan makanan dengan kadar protein yang tinggi seperti, unggas, daging, ikan dan telur.
d.      Magnesium
Magnesium merupakan aktivator enzim peptidase dan enzim lain yang kerjanya memecah dan memindahkan gugus fosfat. Kekurangan magnesium akan menyebabkan hypomagnesema.
e.       Sulfur
Sulfur merupakan salah satu bagian dari zat-zat esensial seperti vitamin dll. Sulfur sebagian besar di ekskresi melalui urin sebagai in bebas.
2.      Mineral Mikro
Adapun yang termasuk kedalam mineral mikro adalah sebagai berikut.
a.       Besi (Fe)
Besi adalah suatau mineral mikro yang kandungannya sangat kecil yaitu 35 mg per kg berat badan wanita atau 50 mg per kg berat badan pria.  Besi dalam makanan itu berbentuk besi-hem . besi juga terdapat disel-sel otot. Kekurangan besi dapat menyebabkan anemia gizi.
b.      Iodium
Jumlah iodium dalam tubuh kira-kira antara 9-10 mg. Fungsi iodium adalah sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid.  Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondokkarena kadar tiroksin menjadi lebih rendah. Penyakit lain yang disebabkan karena kekurangan iodium adalah kreatinisme.
c.       Mangan
Sumber makanan yang mengandung mangan adalah teh kering , kopi instan, tepung coklat sambel pecel.
d.      Tembaga
Tembaga befungsi dalam beberapa kegiatan enzim pernapasan sebagai kofaktor bagi ensim tirosinase dan sitokhrom.  Pada orang dewasa, tembaga dibutuhkan Kurang lebih 2 mg per hari dan pada diet umumnya dibutuhkan sekitar 2,5-5,0 mg per hari. Pada bayi dan anak-anak sekitar 0,005-0,1 mg per kg berat badan per hari.
e.       Zink
Tubuh membutuhkan zink sekitar 2 gr. Zink terkandung terutama pada rambut, tulang, mata, dan kelenjar alat kelamin pria. Zink terdapat dalam berbagai pangan, namun yang merupakan sumber utama zink adalah daging, unggas, ikan laut, telur, susu, keju, serta pecel.
f.       Kobalt
Kobalt adalah bagian dari molekul vitamin B12. Vitamin ini penting untuk maturasi sel-sel darah merah dan untuk menjaga normalitas kerja semua sel.  Keperluan kobalt pada manusia belum ditentukan.
g.      Fluor
Fluor berfungsi dalam mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Sumber fluor adalah terdapat dalam tanah, air, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dalam tubuh manusia, fluor ini berjumlah sangat sedikit, namun peranannya sangat penting. Jika tubuh kekurangan fluor, maka akan menyebabkan kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua. Sedangkan apabila kelebihan fluor akan menyebabkan keracunan.
h.      Kromium dan Selenium
Kromium berperan dalam glucose tolerance (waktu yang dipelukan gula dalam darah untuk kembali pada kadar normal bila manusia yang puasa mengkonsumsi gula).  Adapun fungsi selenium adalah melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hydrogen pada akhir rantai metabolisme.  Sumber utama selenium yaitu makanan laut, hati dan ginjal, daging, unggas.

DAFTAR PUSTAKA

·         Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
·         David S, Page.1981. Prinsip-Prinsip Biokimia. Jakarta : Erlangga.
·         Marsetyo. 1991. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.
·         Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press.
·         Soemantri, A.G. 1995. Hubungan Anemia Kekurangan Zat Besi dengan Konsentrasi dan Prestasi Belajar. Semarang ; UNDIP Press.
·         Winarno, F.G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.